Selasa, 04 September 2012

Pemasangan Kapasitor Bank Industri

Klik disini untuk melihat bagaimana cara membuat sendiri panel kapasitor bank industri
 
Cara pemasangan kapasitor bank industri yang akan digunakan untuk memperkecil atau memperbaiki PF (Power Factor) mempunyai dua cara dalam penempatannya, yaitu :

1. Terpusat, kapasitor ditempatkan pada:
  • Sisi primer dan sekunder transformator
  • Pada bus pusat pengontrol
2. Terbatas, kapasitor ditempatkan pada:
  • Feeder kecil
  • Pada rangkaian cabang
  • Langsung pada beban
Perawatan Kapasitor

Kapasitor bank yang digunakan untuk memperbaiki pf supaya tahan lama tentunya harus dirawat secara teratur. Dalam perawatan itu perhatian harus dilakukan pada tempat yang lembab yang tidak terlindungi dari debu dan kotoran. Sebelum melakukan pemeriksaan pastikan bahwa kapasitor tidak terhubung lagi dengan sumber. Kemudian karena kapasitor ini masih mengandung muatan berarti masih ada arus/tegangan listrik maka kapasitor itu harus dihubung singkatkan supaya muatannya hilang.

Adapun jenis pemeriksaan yang harus dilakukan meliputi :
  • Pemeriksaan nilai kapasitansi (kebocoran)
  • Pemeriksaan kabel dan penyangga kapasitor
  • Pemeriksaan isolator


Komponen Panel Capasitor


1. Main Switch / Load Break Switch

Main switch ini sebagai peralatan kontrol dan isolasi jika ada pemeliharaan panel . Sedangkan untuk pengaman kabel / instalasi sudah tersedia disisi atasnya (dari) MDP.Mains switch atau lebih dikenal load break switch adalah peralatan pemutus dan penyambung yang sifatnya on load yakni dapat diputus dan disambung dalam keadaan berbeban, berbeda dengan on-off switch model knife yang hanya dioperasikan pada saat tidak berbeban .Untuk menentukan kapasitas yang dipakai dengan perhitungan minimal 25 % lebih besar dari perhitungan KVar terpasang dari sebagai contoh :

Jika daya kvar terpasang 400 Kvar dengan arus 600 Ampere , maka pilihan kita berdasarkan

600 A + 25 % = 757 Ampere
maka load Break Switch yang dipakai ber-size 800 Ampere.

2. Kapasitor Breaker

Kapasitor Breaker digunakan untuk mengamankan instalasi kabel dari breaker ke Kapasitor bank dan juga kapasitor itu sendiri. Kapasitas breaker yang digunakan sebesar 1,5 kali dari arus nominal dengan rumus

I m = 10 x Ir.

Untuk menghitung besarnya arus dapat digunakan rumus

In = Qc / 3 . VL

Sebagai contoh :
masing masing steps dari 10 steps besarnya 20 Kvar maka dengan menggunakan rumus diatas didapat besarnya arus sebesar 29 ampere , maka pemilihan kapasitas breaker sebesar 29 + 50 % = 43 A atau yang dipakai 40 Ampere.

Selain breaker dapat pula menggunakan Fuse, Pemakaian Fuse ini sebenarnya lebih baik karena respon dari kondisi over current dan Short circuit lebih baik namun tidak efisien dalam pengoperasian jika dalam kondisi putus harus selalu ada penggantian fuse. Jika memakai fuse perhitungannya juga sama dengan pemakaian breaker.

3. Magnetic Contactor

Magnetic contactor diperlukan sebagai Peralatan kontrol.Beban kapasitor mempunyai arus puncak yang tinggi , lebih tinggi dari beban motor. Untuk pemilihan magnetic contactor minimal 10 % lebih tinggi dari arus nominal ( pada AC 3 dengan beban induktif/kapasitif). Pemilihan magnetic dengan range ampere lebih tinggi akan lebih baik sehingga umur pemakaian magnetic contactor lebih lama.

4. Kapasitor Bank

Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif..yang akan berfungsi sebagai penyeimbang sifat induktif. Kapasitas kapasitor dari ukuran 5 KVar sampai 60 Kvar. Dari tegangan kerja 230 V sampai 525 Volt.

5. Reactive Power Regulator

Peralatan ini berfungsi untuk mengatur kerja kontaktor agar daya reaktif yang akan disupply ke jaringan/ system dapat bekerja sesuai kapasitas yang dibutuhkan. Dengan acuan pembacaan besaran arus dan tegangan pada sisi utama Breaker maka daya reaktif yang dibutuhkan dapat terbaca dan regulator inilah yang akan mengatur kapan dan berapa daya reaktif yang diperlukan. Peralatan ini mempunyai bermacam macam steps dari 6 steps , 12 steps sampai 18 steps.

klik disini untuk melihat wiring diagram Reactive Power Regulator
    6. Detuned Reactor

    di bawah ini adalah gambar pemasangan kapasitor bank dengan detuned reactor, klik disini untuk membaca detail tentang apa itu detuned reactor dan fungsinya



    catatan:

    Peralatan tambahan yang biasa digunakan pada panel kapasitor antara lain :
    1. Push button on dan push button off yang berfungsi mengoperasikan magnetic contactor secara manual (klik disini untuk melihat dasar tombol ON OFF). Selektor, auto � off � manual yang berfungsi memilih system operasional auto dari modul atau manual dari push button. Klik disini untuk melihat wiring diagram pengendali panel kapasitor.
    2. Exhaust fan + thermostat yang berfungsi mengatur ambein temperature dalam ruang panel kapasitor. Karena kapasitor, kontaktor dan kabel penghantar mempunyai disipasi daya panas yang besar maka temperature ruang panel meningkat, setelah setting dari thermostat terlampaui maka exhaust fan akan otomatis berhenti (klik disini untuk membaca dasar perangkat sensor suhu)

    Keuntungan yang diperoleh dengan dipasangnya Power Capacitor
    • Menghilangkan denda PLN atas kelebihan pemakaian daya reaktif.
    • Menurunkan pemakaian kVA total karena pemakaian kVA lebih mendekatikW yang terpakai, akibatnya pemakaian energi listrik lebih hemat.
    • Optimasi Jaringan:
    • Memberikan tambahan daya yang tersedia pada trafo sehingga trafo tidak kelebihan(overload).
    • Mengurangi penurunan tegangan (voltage drop) pada line ends dan meningkatkan daya pakai alat-alat produksi.
    • Terhindar dari kenaikan arus/suhu pada kabel sehingga mengurangi rugi-rugi.
    Setup C/K PFR

    Agar Power Factor Regulator (PFR) yang terpasang pada Panel Kapasitor Bank dapat bekerja secara maksimal dalam melakukan otomatisasi pengendalian kerja kapasitor maka diperlukan setup C/K yang sesuai. Berikut ini cara menghitung C/K pada PFR:

    Sebuah Panel Capacitor Bank 6 Step x 60 KVAR, 3 Phase, 400 Volt, dengan CT sensor terpasang 1000/5A. Berapa nilai setup C/K ?

    Solusi:
    60 KVAR = 60.000 VAR

    60.000
    ---------------- = 86 A
    400 x 1.732

    C/K= I c1/CT Ratio

    86
    ---------- = 0,43
    1000/5

    atau bisa juga melihat dalam tabel dari produk Power Factor Controller yang digunakan. Dibawah ini saya contohkan tabel dari produk RVC ABB


    CT Ratio
    k
    Capacitor step rating (kvar)
    5
    10
    15
    20
    30
    40
    50
    60
    70
    90
    100
    120

    10/1
    0/5
    10
    .447
    .895
    1.34
    1.79
    2.68








    20/1
    100/5
    20
    .224
    .447
    .671
    .895
    1.34
    1.79
    2.24
    2.68





    30/1
    150/5
    30
    .149
    .298
    .447
    .597
    .895
    1.19
    1.49
    1.79
    2.09
    2.68
    2.98


    40/1
    200/5
    40
    .112
    .224
    .336
    .447
    .671
    .895
    1.12
    1.34
    1.57
    2.01
    2.24
    2.68

    60/1
    300/5
    60
    .075
    .149
    .224
    .298
    .447
    .597
    .746
    .895
    1.04
    1.34
    1.49
    1.79

    80/1
    400/5
    80
    .056
    .112
    .168
    .224
    .336
    .447
    .559
    .671
    .783
    1.01
    1.12
    1.34

    100/1
    500/5
    100
    .045
    .089
    .134
    .179
    .268
    .358
    .447
    .537
    .626
    .805
    .895
    1.07

    120/1
    600/5
    120
    .037
    .075
    .112
    .149
    .224
    .298
    .373
    .447
    .522
    .671
    .746
    .895

    160/1
    800/5
    160
    .028
    .056
    .084
    .112
    .168
    .224
    .280
    .336
    .392
    .503
    .559
    .671

    200/1
    1000/5
    200
    .022
    .045
    .067
    .089
    .134
    .179
    .224
    .268
    .313
    .403
    .447
    .537

    300/1
    1500/5
    300
    .015
    .030
    .045
    .060
    .089
    .119
    .149
    .179
    .209
    .268
    .298
    .358

    400/1
    2000/5
    400
    .011
    .022
    .034
    .045
    .067
    .089
    .112
    .134
    .157
    .201
    .224
    .268

    600/1
    3000/5
    600

    .015
    022
    .030
    .045
    .060
    .075
    .089
    .104
    .134
    .149
    .179


    ______________________________
    Sumber : http://electric-mechanic.blogspot.com

    Related Posts by Categories

    0 komentar:

    Posting Komentar